JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali melanjutkan Program Magister Super Spesialis pada tahun 2021 yang kini sudah memasuki angkatan kedua untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) konstruksi yang ahli, kompeten, terampil, dan dinamis dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, program ini juga merupakan bentuk dukungan Kementerian PUPR pada program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka yang diinisiasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
“Seperti disampaikan oleh Pak Menteri Nadiem Makarim, program ini sebagai bentuk dari contoh merdeka belajar karena 60-75% berada di lapangan, dan 25-40% teori,” kata Menteri Basuki pada Pembekalan Karyasiswa Program Magister Super Spesialis angkatan II dan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan empat perguruan tinggi mitra, Kamis (12/8/2021).
Mendikbud Ristek Nadiem Makarim yang hadir secara virtual mengatakan menyambut baik program Magister Super Spesialis dimana Kementerian PUPR mengambil peran bersama perguruan tinggi mewujudkan percontohan kampus merdeka di dalam transformasi dunia pendidikan Indonesia untuk meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan dunia nyata.
“Dengan fokus sebesar 70% project based learn, program ini sangat sesuai dengan program transformasi kampus merdeka yang sedang ingin kita ciptakan. Kita ingin anak-anak Indonesia keluar dari kampus untuk belajar bersama dosen untuk mendapatkan pengalaman riset, industri dan lainnya. Sebanyak mungkin praktisi harus dilibatkan menjadi mentor,” tutur Menteri Nadiem.
Dikatakan Menteri Basuki, para karyasiswa yang terpilih dalam program tersebut nantinya akan memegang peranan penting di Kementerian PUPR, sehingga harus disyukuri melalui bekerja dan belajar dengan baik dalam mempelajari ilmu yang akan diterima. “Sebagai contoh, di bidang eksplorasi air tanah dalam, ini adalah ilmu yang langka yang masih jarang dimiliki kemampuannya di Kementerian PUPR.,” katanya.
Demikian juga pada bidang lain, Menteri Basuki mencotohkan pembangunan Jalan Tol Bawen-Yogya yang tidak akan membelah tebing/bukit namun harus dengan terowongan, karena ke depan pembangunan harus berkonsep green infrastructure dengan tidak merusak lingkungan.
“Untuk itu ahli-ahli kita harus kita siapkan dari sekarang lewat program super spesialis. Orang PU harus kuat, berani, dan berjiwa seni. Kuat kalau dia kompeten dan profesional di bidangnya, salah satunya bisa didapat lewat program ini. Manfaatkan kesempatan ini, harus lebih bersemangat belajar tidak hanya untuk mengejar ijazah, tetapi menambah kemampuan di bidang spesialis,” pesan Menteri Basuki.
Menteri Basuki juga berpesan kepada para karyasiswa yang hadir baik secara langsung maupun virtual, bahwa untuk mencapai kesuksesan tidak cukup hanya dengan semangat. “Semangat is a must but not sufficient, akhlakul karimah harus tetap dipunyai. Kepandaian jangan menjadi pintu masuk orang menjadi sombong, kehadiran anda harus dirasakan aman dan nyaman buat orang, dan bermanfaat buat lingkungan,” pesannya.
Pada kesempatan ini Menteri Basuki juga mengucapkan terima kasih kepada empat perguruan tinggi yang kembali bersedia menjadi mitra dilaksanakannya Program Master Super Spesialis. Menteri Basuki berharap dengan kredibilitas empat perguruan tinggi ini akan menghasilkan SDM konstruksi yang berkualitas, kredibel, dan mumpuni di bidangnya.
Program Master Super Spesialis ini terdiri dari 11 program studi (prodi) yang dilaksanakan bersama empat perguruan tinggi negeri (PTN) yakni Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas Diponegoro (UNDIP). Pada tahun ajaran 2021-2022 program ini diikuti oleh 156 orang terseleksi dari PNS PUPR dan BUMN Karya yakni PT. PP, Adhi Karya, Hutama Karya, Nindya Karya, Brantas Abipraya, dan Indra Karya. (RUL)