JAKARTA. Pengacara Kondang yang juga ketua Umum Partai Negeri Daulat Indonesia (Partai Pandai) ini menyatakan bahwa Gus Miftah dan Deddy Corbuzier tak tahu soal hukum terkait dengan ucapannya negbully Saipul Jamil.
Ia juga menyatakan hendaknya Deddy Corbuzier dan Gus Miftah berhenti membangun opini ke khalayak luas atas kasus yang dijalani Saipul Jami. Apalagi, katanya, yang bersangkutan juga sudah mengaku bersalah dan sudah menjalani proses hukum dengan baik.
“Bahwa manusia itu sering khilaf iya, tapi kita tidak berhak menghakimi seseorang terus menerus dalam kesalahan yang sama. Harapan saya agar semua yang menghujat dan membangun opini bahwa Saipul Jamil sebagai pedofil sehingga tak layak untuk tampil sebagai presenter di televisi bisa kembali sadar dan menarik ucapannya, saya anggap mereka tidak tahu hukum dan tidak menghargai hak asasi manusia, kami minta mereka minta maaf, minta ampun dan bertaubat dalam waktu 2x 24 jam, kalau tidak maka kita akan lapor ke polisi,” kata Farhat Abbas, pada DesentraL NEWS lewat sambungan WA Sabtu, 23 Oktober 2021.
Sebaliknya, dirinya terus memberikan semangat dan dorongan kepada Saipul Jami untuk terus meneus memperjuangkan haknya terkait semua jalan yang ia tempuh saat ini. “Saya harap Bang Saipul Jamil untuk tetap semangat dan dengan jalan yang ditempuh saat ini, jangankan hanya menjadi presenter kembali, bahkan berhak untuk menduduki jabatan-jabatan publik seperti bupati, walikota dan gubernur punya hak politik untuk dipilih atau pun memilih,” katanya menegaskan.
Dalam kesempatan yang sama, Pengacara Kondang yang juga sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Pandai, Dr. Hj. Elza Syarief, SH menyatakan bahwa mengapa kita sebagai manusia seringkali melakukan tindakan diskriminasi. “Terpidana korupsi lebih dihargai, malah banyak yang jadi menteri. Kita masih berfikr materealistis, ya kita pernah dihukum, yang penting kita declare,
Kita pernah jalani hukuman dan kita berusaha untuk menjadi orang normal dan orang lain juga harus menghargai kita menjadi orang yang normal, jangan dihukum berkali-kali, jangan sampai stigma buruk ini membuat mata pencaharian hilang, itu membunuh orang, zholim,” katanya.
Elza Syarief menegaskan bahwa kondisi saat ini yang serba sulit jangan sampai membuat kita, sebagai sesama elemen bangsa, saling mencaci dan melemahkan. “Ini berbahaya dan bisa mengancam persatuan kita,” katanya.
Lebih lanjut, Farhat Abbas bahwa pihaknya berharap Saipul Jamil akan kembai mendapatkan haknya sebagai manusia seutuhnya. “Apakah dia mau memiih masuk partai Pandai atau bagaimana, nanti beliau sendiri yang akan memutuskan,” katanya. (RUL)