advertisements
advertisements
advertisements

Harapan Calon Walikota Medan Bobby Nasution: Medan Jadi Kota yang Berkah dan Maju

JAKARTA – Bobby Afif Nasution atau yang akrab dipanggil Bobby, lahir di Medan, 5 Juli 1991 merupakan menantu Presiden Joko Widodo dan suami dari anak kedua yang bernama Kahiyang Ayu. Ia merupakan alumnus dariInstitut Pertanian Bogor dalam jurusan Agribisnis di Fakultas Ekonomi dan Manajemen dan keturunan dari Raja Gunung Baringin Nasution Panyabungan Timur, Mandailing Natal.

Pada 25 September 2019, ia resmi lulus S2 dari Institut Pertanian Bogor dengan predikat “Memuaskan”, bersama-sama dengan istrinya, Kahiyang Ayu. Ia mencalonkan diri pada jabatan Walikota Medan dengan manggandeng pengusaha dan politikus Partai Gerindra Aulia Rachman.

Bobby Nasution merupakan putra dari Alm. Erwin Nasution yang merupakan mantan Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (Persero) IV dan ibunya Ade Hanifah Siregar.

Selama masa kecil hingga SMA ia selalu berpindah-pindah tempat tinggal untuk mengikuti tugas ayahnya.

Bobby pernah bersekolah di SD Muhammadiyah 2 (2003), SMP Negeri 22 Bandar Lampung (2006), SMA Negeri 9 Bandar Lampung (2009), Fakultas Ekonomi dan Manajemen di Institut Pertanian Bogor (IPB) (2004) di Departemen Agribisnis dan ia juga melanjutkan studi magisternya di kampus yang sama.

Pada 25 September 2019 ia lulus di program S2 dengan predikat memuaskan bersama dengan istrinya Kahiyang Ayu.

Pada tahun 2011, Bobby sudah terjun ke dalam bisnis property dengan merenovasi rumah untuk dijual kembali. Ia pernah terlibat dalam proyek pembangunan Malioboro City di Yogyakarta.

Bobby Nasution pada tahun 2014 juga pernah menjadi manajer di klub Medan Jaya yang bersaing di Divisi Utama Liga Indonesia.

Di tahun 2016, Bobby Nasution bergabung dalam perusahaan properti Takke Group dengan posisi Direktur Marketing sampai dengan sekarang. Ia juga merupakan pemegang saham sekitar 10-20 persen di perusahannya tersebut.

Kini, Bobby Nasution aktif di Himpunan Mahasiswa Muda Indonesia (HIPMI) yang menjabat sebagai Wakil Ketua BPP HIPMI untuk Periode 2019-2022.

Masuk Politik

Pada tahun 2020 ini, Bobby Nasution mulai menggeluti dunia politik yang mengikuti jejak menantunya, Presiden Joko Widodo. Ia dan juga putra pertama Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka mulai memasukin dunia politik dan menyalonkan sebagai Calon Walikota Medan dan Calon Walikota Solo.Pilkada serentak akan digelar di seluruh Indonesia pada 9 Desember 2020.

Dan ternyata, Bobby terjun di dunia politik tidak sia-sia. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Medan menuntaskan rekapitulasi hasil perhitungan suara Pilkada Medan 2020. KPU Medan menetapkan Bobby Nasution-Aulia Rachman unggul dari Akhyar Nasution -Salman Alfarisi.

Pasangan Akhyar Nasution-Salman mendapat 342.480 suara. Sementara Bobby Nasution-Aulia mendapat 393.533 suara.

Meski telah menetapkan hasil perolehan suara dalam rapat pleno terbuka, para pihak masih memiliki kesempatan untuk mengajukan gugatan hasil pemilu ke Mahkamah Konstitusi.

Pasangan Bobby Nasution-Aulia Rachman memenangi Pilkada Medan. Hal itu berdasarkan proses hitung akhir melalui Sistem Rekapitulasi Elektronik (Sirekap) yang rampung 100 persen. Data yang masuk mencapai 4.303 TPS.

Bobby berharap, hasil yang akan ditetapkan KPU dapat diterima dengan kedewasaan. “Pilkada telah berakhir, ke depan kita harus terus perkuat kolaborasi agar Medan jadi kota yang berkah dan maju. Semua proses sudah berjalan dengan baik, hasil pilkada ini harus kita terima dengan kedewasaan,” kata Bobby.

Bobby juga mengucapkan terima kasih kepada penyelenggara dan masyarakat yang telah mensukseskan Pilkada 2020.

Pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020, Politis Partai Demokrat Rachland Nashidik menyentil dinasti politik Presiden Joko Widodo lantaran anak dan mantunya menjadi kandidat kuat terpilih sebagai Walikota Solo dan Medan.

anggapan soal politik dinasti menyusul majunya anak dan menantu Presiden Joko Widodo sudah tak lagi relevan. Sebab, menurutnya, hal tersebut merupakan kesempatan setiap warga negara untuk mengabdi kepada negaranya.

Sudah tidak relevan lagi, Gibran maju di Solo, Bobby di Medan sebagai bagian dari politik dinasti, itu adalah kesempatan yang sama bagi warga negara Indonesia untuk mendedikasikan dirinya utamanya anak-anak muda mendedikasikan dirinya mengabdi kepada warganya, di mana dia merasa punya kewajiban dan kemampuan akan hal itu,” kata Kamarussamad di Hotel Double Tree, Cikini, Jakarta, Selasa (31/12/2019).

Gibran diketahui akan maju dalam Pilkada Kota Solo, Jawa Tengah. Sementara, Bobby berencana mengikuti kontestasi Pilkada Kota Medan, Sumatera Utara.

Adanya Pilkada dengan sistem pemilihan langsung tidak ada lagi politik dinasti. Sebab pemilihan langsung ditentukan oleh satu suara rakyat bukanlah dilihat dari latarbelakang calon kepala daerah.

Dengan sistem pemilihan langsung, tidak ada lagi politik dinasti karena pada akhirnya one man one vote, satu suara ditentukan oleh satu rakyat. Jadi anak siapa dia, dia lahir dari mana pekerjaan dan profesinya apa, rakyat bisa menilai secara langsung. Selamat Bobby. (wins)

advertisements

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× HUBUNGI KAMI