BANDUNG – Ketua Aliansi Pergerakan Islam Jawa Barat (API Jabar) Ustaz Asep Syaripudin mengaku prihatin dengan terjadinya kembali pembubaran pengajian oleh organisasi masyarakat (ormas).
Menurut Ustaz Asep, seharusnya jika ada perbedaan pendapat maka yang dilakukan adalah dialog, bukan kekerasan. “Seharusnya argumen dibalas dengan argumen, pendapat disikapi dengan pendapat, jangan pendapat direspon dengan kekerasan,” ujarnya dalam kajian online pada Jumat pagi (8/3/2024).
Ustaz Asep menjelaskan bahwa dalam beragama harus dilandasi dengan dalil atau dasar hukum. “Dalam beragama itu harus berdalil, ketika beda dalil atau ada perbedaan dalam interpretasi terhadap dalil, maka harus saling menghargai, selama perbedaan itu ada dalilnya,” jelasnya.
“Dan jika dalam perbedaan itu ditemukan kesalahan, maka yang dilakukan adalah dialog, ditunjukkan dimana kesalahannya sehingga ada perbaikan,” tambah Ustaz Asep.
Dalam Islam, kata Ustaz Asep, ada yang namanya ushul (pokok, utama) dan furu (cabang). Dalam hal yang utama tidak boleh ada perbedaan, akan tetapi dalam wilayah furu maka boleh terjadi perbedaan (khilaf).
“Contoh wilayah khilaf itu seperti qunut atau tidak qunut, maulid atau tidak maulid, itu hal-hal yang boleh berbeda dan bisa didiskusikan tidak boleh mutlak-mutlakan, harus saling menghargai dalam perbedaan,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa prinsip umat Islam harus sesuai perintah Al-Qur’an, yaitu keras kepada kaum kafir dan lemah lembut kepada sesama muslim.
“Sesama umat Islam walaupun beda kelompok atau organisasi selama mereka ahlussunah wal jemaah mereka adalah Muslim meski ada perbedaan dalam metodologinya, dan sesama ahlussunnah wal jemaah itu harus mengedapankan persatuan, tidak boleh berpecah belah,” tuturnya.
“Kecuali kepada kelompok yang jelas telah dinyatakan menyimpang oleh para ulama seperti Syiah dan Ahmadiyah, terhadap mereka harus tegas, tidak boleh dibiarkan ada penyimpangan,” tambahnya.
Oleh karena itu, Ustaz Asep mengingatkan agar sesama umat Islam harus saling melengkapi dalam perbedaan dan menguatkan persatuan. Ia juga mengingatkan umat Islam untuk tidak berpecah-belah.
Seperti diketahui, kasus pembubaran pengajian kembali terjadi baru-baru ini di Surabaya.
Pengajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah di Masjid Assalam Purimas, Gunung Anyar, Surabaya, dibubarkan anggota GP Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser), pada Kamis (22/2/2024).
Penolakan tersebut sempat diwarnai kericuhan antara personel Banser bersama GP Ansor Gunung Anyar dengan jemaah Masjid Assalam Purimas.