JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Agama telah menetapkan awal Ramadan 1445 H/2024 M jatuh pada Selasa (12/03/2024). Pada malam pertama bulan suci ini, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin melaksanakan salat Tarawih perdana secara berjemaah bersama keluarga di Kediaman Resminya, Jl. Diponegoro No. 2, Jakarta Pusat, Senin malam (11/03/2024).
Saat pelaksanaan salat Maghrib dan Isya, Wapres sendiri yang bertindak sebagai imam. Namun, untuk salat Tarawih dan Witir diimami oleh salah satu menantunya, yakni H. Muhammad Syahid.
Tampak mengikuti di barisan makmum yang terpisah antara laki-laki dan perempuan, Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin bersama anak dan cucu, serta segenap perangkat melekat Wapres, seperti Ajudan dan anggota Paspampres.
Sebelumnya, saat menghadiri acara Tarhib Ramadan di Kantor Setwapres pada Kamis (07/03/2024), Wapres berpesan kepada segenap umat Islam di tanah air agar mempersiapkan fisik dan mental untuk menyambut Ramadan. Menurutnya, persiapan fisik penting utamanya karena umat Islam akan menunaikan ibadah puasa sebulan penuh. Sedangkan persiapan mental untuk menyucikan niat agar berbagai ibadah yang dilakukan di bulan suci menjadikan umat Islam sebagai kaum bertakwa (muttaqin).
“Persiapan fisik maupun mental perlu dilakukan umat Islam dalam menyambut bulan Ramadan karena umat Islam akan berpuasa dan mengoptimalkan ibadah kepada Allah SWT,” tegasnya.
Selain itu, pada kesempatan ini Wapres juga memaparkan tiga manfaat ibadah puasa yang dilaksanakan umat Islam selama Ramadan.
“Pertama, manfaat kejiwaan atau spiritual (fa’idah ruhiyyah) di mana kita melakukan pembiasaan diri untuk bersikap sabar dan menahan hawa nafsu. Hal ini penting karena semua manusia mempunyai nafsu dan nafsu akan membawa manusia untuk melakukan perbuatan yang buruk (innan-nasa la’ammaaratum bis-su’),” sebut Wapres.
“Keshalihan manusia, kebaikan manusia tergantung dari kemampuannya untuk mengendalikan nafsu dan puasa adalah salah satu cara yang efektif untuk mengendalikannya,” imbuhnya.
Kemudian manfaat puasa yang kedua, lanjut Wapres, adalah manfaat sosial kemasyarakatan (fa’idah itimaiyyah) yaitu pembiasaan diri untuk bersikap tertib, disiplin, dan setara dengan orang lain tanpa melihat status sosialnya.
“Dan ketiganya, manfaat kesehatan (fa’idah shihhiyyah) di mana kita melakukan pembiasaan diri untuk membersihkan organ-organ,” ungkapnya.
Selain manfaat puasa tersebut, menurut Wapres, Ramadan secara umum juga memiliki manfaat yang besar bagi umat Islam yakni sebagai tempat menempa diri.
“Ramadan juga merupakan madrasah bagi umat Islam untuk melakukan tarbiyyatun nafs (pendidikan diri) dalam rangka mencapai tazkiyyatun nafs (penyucian jiwa) dan tashfiyatun nafs (pemurnian jiwa),” pungkasnya. (RUL)