JAKARTA – Bulan Ramadan juga disebut sebagai Syahrul Jihad wal Futuhat, yaitu bulan perjuangan dan penaklukan.
Dahulu Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi Wasallam pada tahun kedua hijrah atau 15 tahun kenabian bersama para sahabat melakukan perang Badar melawan orang-orang kafir.
“Jumlah pasukan Rasulullah dan para sahabat hanya 313 orang, musuhnya seribu lebih, tapi dengan izin Allah bisa mengalahkan pasukan yang besar,” jelas Ketua Aliansi Pergerakan Islam Jawa Barat (API Jabar) saat berorasi dalam aksi tolak pemilu curang di depan kantor KPU, Jakarta, Senin (18/3/2024).
Dalam konteks Indonesia, kata Ustaz Asep, pada tanggal 9 Ramadan 1364 Hijriyah itu dikumandangkannya proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Proklamasi Kemerdekaan Indonesia bertepatan pada hari Jumat, atau 17 Agustus 1945 masehi.
“Maksud saya besok 9 Ramadan 1445 hijriah adalah usia 81 tahun kemerdekaan RI, besok adalah momentum mengusir penjajah. Maka kita berkomitmen memerdekaan Indonesia dari kezaliman,” jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa Pemilu adalah upaya melakukan perubahan. “Pemilu kita ikuti sebagai ikhtiar untuk menghentikan kezaliman,” tegas Ustaz Asep.
Kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), pihaknya mengingatkan bahwas asas pemilu adalah luber jurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil).
“Asas pemilu itu bukan tenang dan damai tetapi luber dan jurdil. Jika luber jurdil maka situasi akan damai dan tenang, akan tetapi jika terjadi kecurangan maka tidak akan ada ketenangan dan kedamaian,” jelas Ustaz Asep.
Oleh karena itu, pihaknya mengingatkan agar penyelenggara negara harus jurdil. “Jika tidak, jangan salahkan rakyat jika akan mengambil jalannya sendiri,” tandasnya. (ZAN)