Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKNDO) memprediksi tak akan ada merek mobil baru selama 2021. Menurut Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi, pandemi virus corona (Covid-19) membuat sejumlah merek mobil yang telah melakukan pendekatan menjadi berpikir dua kali sebelum terjun ke industri otomotif Indonesia. “Mungkin belum, karena pasar lagi berat. Saya belum lihat yang benar-benar,” kata Nangoi.
Sebetulnya sudah cukup banyak merek mobil yang melakukan penjajakan untuk masuk ke Indonesia. Mayoritas dari mereka dikatakan produsen kendaraan listrik. Hanya saja Nangoi belum dapat mengungkap identitas produsen yang sudah melakukan penjajakan ke Indonesia itu. “Ada yang pendekatan dan kebanyakan mobil-mobil yang menjurus ke teknologi listrik dan segala macam. Tapi kepastian seperti apa saya belum berani ngomong,” kata Nangoi.
Nangoi bilang produsen-produsen tersebut masih mempertimbangkan kondisi pasar Indonesia tahun ini yang sepenuhnya belum keluar dari masa sulit seperti tahun 2020 yang lalu. Pasar mobil Indonesia pada 2020 diperkirakan pada angka 525 ribu unit, turun dari 2019 yang berhasil mencapai lebih dari 1 juta unit. Untuk 2021, GAIKINDO menargetkan penjualan naik ke 750 ribu unit.
“Ya mereka pasti pertanyakan market tahun ini bagaimana, daya beli seperti apa. Prediksi saja tahun ini 750 ribu unit dan kapasitas kita produksi hingga 2,4 juta. Nah yang sudah punya pabrik dan sudah jualan saja mati-matian mempertahankan eksistensinya,” kata Nangoi.
Berdasarkan data keanggotaan GAIKINDO, sepanjang 2020 ada beberapa merek baru muncul seperti MG dan Hong Yan yang dibawa PT SAIC Motor Indonesia. Lalu di luar GAIKINDO juga ada merek seperti Skywell yang dibawa PT Kendaraan Listrik Indonesia. (***)