BOGOR – Bagi para hobies yang suka bepergian, hotel berkonsep tematik bisa menjadi daya tarik tersendiri karena selain berbeda dengan yang lain, juga cocok menjadi spot foto yang instagramable.
Seperti di Onih Hotel yang berlokasi di Jalan Paledang, Bogor Tengah, Kota Bogor, dimana tiap-tiap lantainya mempunyai nuansa yang berbeda-beda.
Dijelaskan oleh Guest Relation Officer Onih Hotel, Yosia Septria Rasna bahwa sebanyak 119 kamar tersedia dengan beberapa tipe berbeda.
Di lantai 2, mengusung nuansa modern europe yang mana di kamar ini memiliki ukuran lebih luas dan mewah dibanding kamar lainnya.
“Di lantai 2 ini tipe family room, jadi lebih luas. Di dalam satu ruangan ada 2 kamar,” jelasnya kepada DesentraL News, baru-baru ini.
Naik ke lantai 3 dimana kamar beserta koridornya mengusung konsep Jawa. Pengunjung akan menemui banyak kayu ukiran jawa beserta lukisan-lukisan khas Jawa. Ada 29 kamar yang tersedia di lantai ini.
Sedangkan lantai 4 pengunjung akan menemukan suasana Bali di dalam Kota Bogor.
Ornamen-ornamen seperti patung, payung tedung, dan ukiran dindingnya membuat pengunjung tak menyangka sedang berada di Kota Hujan.
Di atasnya alias lantai 5 pengunjung bakal merasakan seperti sedang berada di Negara Tiongkok.
Desain yang ditata sedemikian mirip membuat seolah-olah sedang berlibur di Cina.
Terakhir di lantai 6 menjadi lantai favorit tamu Onih Hotel yang datang. Sebab di lantai ini, dibuat desain layaknya di Negeri Timur Tengah.
Biasanya di tema Timur Tengah ini banyak dijadikan sebagai spot foto yang instagramable. “Lorongnya jadi favorit foto,” jelas Yosia.
Dengan konsep tematik seperti ini, tamu yang datang mendapat tawaran spesial saat sedang memesan kamar.
Tamu diberi pilihan sendiri tema kamar yang diinginkan selama kamar tersebut masih kosong. “Jadi di sini tamu bisa keliling daerah setiap buka pintu lift,” ujar dia.
Itu soal ruangan, bagaimana dengan makanannya? Makan Favorit Onih Hotel adalah Kudapan. Kudapan yang satu ini warnanya cokelat, teksturnya empuk, sedikit kenyal. Rasanya gurih, berpadu dengan manis kecap dan pedas cabai. Kudapan ini bernama semur jengkol.
Yang tak kalah menariknya adalah menu masakan sunda khas Onih Hotel. Santapan yang laris manis diburu para tamu hotel saat makan siang. Juga pengunjung restoran hotel yang berada di Jalan Paledang No 50 -52, Paledang, Bogor Tengah, Kota Bogor. Namun, untuk mencicipi kudapan ini, harus menghitung hari. Onih Hotel, hanya menyediakanya seminggu sekali, yakni saat hari rabu saja, kala Rabu nyunda.
Semur jengkol khas Onih Hotel yang tak berbau ini disajikan dengan 39 menu sunda lain di hari Rabu.
Seperti, tumis jantung pisang, daun pepaya, nasi tutug oncom, lalapan, pepes, sambal, dan lain sebagainya.
“Iya, di sini, jengkol mejadi menu favorit dalam sajian makan siang mereka yang selalu menghiasi meja bufe atau meja sajian menu makanan setiap hari Rabu,” ucap Sales Corporate & Guest Relation Officer (GRO) Onih Hotel, Yosia Septria Rasna, saat ditemui DesentraL News (20/1/2021).
Tema Tematik ini ternyata tidak hanya diperuntukan untuk ruangan saja, makanannya pun menyuguhkan restoran berkonsep tematik. Hotel yang berada 50 meter dari Istana Bogor itu, menu makan siang di restoran Onih Hotel berbeda-beda setiap harinya.
Tergantung konsep yang sedang diusung di hari itu. Jika ingin merasakan masakan khas Sulawesi, datanglah ke Onih Hotel di hari Senin.
Kamu bisa merasakan Ikan Kawanua bakar khas Manado di sini dengan ukuran yang cukup besar. Bagi pecinta kuliner Jawa, bisa datang dihari Selasa. Terutama bagi yang ingin mencoba Selat Solo. Kudapan ini dapat dijumpai di sana.
Sebuah kudapan dengan potongan daging dan sayuran, seperti wortel, buncis, dengan rasa manis pedas. “ini paling laris dihari Selasa. Menu andalan kita saat tema Masakam Jawa,” tutur wanita yang akrab disapa Oci itu.
Selain selat solo, masakan khas Jawa di Onih Hotel juga beragam ada 40 macam. Untuk rasa keseluruhan, masakan jawa di sini, sengaja tidak dibuat terlalu manis layaknya masakan Jawa pada umumnya.
Hal ini untuk menyesuaikan selera agar bisa dinikmati oleh banyak orang, khususnya bagi mereka yang tidak begitu menyukai makanan manis namun tetap ingin menyantap masakan Jawa.
Kemudian di hari Kamis, bisa menemukan sajian masakan Padang yang lengkap dan melimpah.
Satu di antara menu yang ada adalah bubur kapium, soto, dan sate padang yang menjadi favorit tamunya.
“Sate padang kami beda, biasanya kalau di luar pakai lidah sapi, di kami pakai daging,” jelas wanita berkulit kuning lansat itu.
Sedangkan tema hari Jumat agak berbeda karena mengusung masakan khas Timur Tengah, seperti nasi mandi, iga, daging kambing, sawarma, dan jala bread yang dicocol pakai kuah kare.
Bagi yang tidak suka nasi mandi khas Timur Tengah ini, restoran tetap menyajikan nasi putih dan merah.
“Kalau hari Sabtu tamu bebas pilih mau masakan tema apa, bagi tamu pertama yang booking. Jadi harus booking dulu,” jelas Oci.
Untuk menikmati semua hidangan tersebut, kamu hanya cukup membayar Rp 135 ribu/orang bisa makan sepuasnya alias all you can eat.
Dengan harga tersebut, pengunjung bisa bebas makan apa saja yang tersedia di dalam restoran mulai pukul 11.30 – 15.00 WIB.
Ada beragam menu yang disajikan, mulai dari makanan berat, bermacam minuman, camilan, dan desert.
“Dalam 1 hari kami menyediakan 40 – 50 makanan dan 5 macam sambal,” tutup Oci. Anda tertarik? Yuuuk Datang ke Onih Hotel. (wins)