JAKARTA — Lembaga Riset Investigasi dan Multimedia menyebut nama-nama yang berpeluang besar menjadi Ketua DPD RI, periode 2019-2024.
“Ada tiga nama yang berpeluang kuat,” demikian rilis yang disebar, 27 September 2019.
Survei dilakukan secara random lewat telepon genggam, wawancara kepada 136 calon anggota DPD RI, hari ini pukul 19.30 WIB.
Untuk nama yang menonjol dan tetap kuat adalah: Gusti Kanjeng Ratu Hemas, mantan wakil ketua DPD periode lalu dan sudah menjabat sebagai senator selama empat periode.
Ratu Hemas adalah istri dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Berikutnya, kandidat kuat adalah Nono Sampono.
Ia merupakan mantan wakil ketua DPD RI pada periode sebelumnya.
Sebelum menjadi politisi dia pernah menduduki posisi Kepala Badan SAR Nasional (2011), Danjen Akademi TNI (2007-2011), dan Komandan Korps Marinir TNI AL (2006-2007).
Nama Jimly Asshiddiqie dari DKI Jakarta saat ini juga menguat.
Ikonik dari Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), pernah menjadi ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP) periode 2012-2017. Ia juga pernah menduduki kursi ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2003-2008.
Dukungan semakin menguat juga terhadap La Nyalla.
Pria yang pernah menjabat ketua umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2015-2016. Dia juga pernah menjadi kepala Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jawa Timur dan ketua umum Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Jatim.
Fadel Muhammad dari Gorontalo, yang merupakan mantan Gubernur Gorontalo juga disebut moncer. Ia pernah menduduki posisi Menteri Kelautan dan Perikanan di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Belakangan ini, nama orang kaya ini menjadi pembicaraan. Anggota DPD 2019-2024 asal Kalimantan Mahyudin juga disebut-sebut sebagai sosok yang pantas.
Peta pemilihan pimpinan DPD RI memang akan berlangsung ramai, di tengah suhu politik kantor sebelah yakni DPR RI sibuk dengan RUU. Untuk DPD RI, ternyata hanya tiga nama yang akan bertarung ketat.
Untuk nama-nama Ketua DPD yang akan menjadi “kuda hitam” atau sosok yang pantas, belum mengerucut pada satu nama.
Hanya memang, ada yang disebut-sebut, didorong oleh partai politik menjadi pimpinan DPD RI, meskipun tidak terlibat langsung di DPD RI. (Antara)