BOGOR – Salah satu makanan yang satu ini adalah ciri khas kota Bogor, bahkan menjadi primadona khas Bogor. Apa itu? Soto Kuning, salah satu yang terkenal di Bogor adalah soto pak Iyan. Kuliner yang satu ini sangat kental di masyarakat Kota Bogor, rasanya gurih dan lejat di lidah. Sangat menggoda setiap orang, bila melihatnya akan menimbulkan hasrat untuk menikmatinya. Masakan yang diolah dengan rempah-rempah alami dan penggunaan santan kelapa yang dominan, menimbulkan rasadan aroma sangat lejat di nikmati.
Menurut pengakuan Pak Iyan berjualan soto ini telah digeluinya selama bertahun-tahun, tepatnya sejak tahun 1997 sampai sekarang. Dimana lokasinya? Yaitu di pinggiran pertokoan Jln. Lawang Seketeng Bogor, tepatnya depan Plaza Mall BTM. “Alhamdulillah selalu ramai pak yang makan disini, kebanyakan memang yang minta dibungkus, mungkin karena tempatnya terbatas, jadi minta dibungkus”, kata pak Iyan.
‘Selain yang lewat pun, saya punya pelanggan tetap, jadi saya tidak takut tidak laku, katanya lebih lanjut. Ketika ditanya, jam berapa mulai berjualannya? “Saya mulai buka mulai jam 09.00 WIB hingga jam 22.00 WIB dan Alhamdulillah selalu habis tanpa tersisa satu potong daging pun alias ludes oleh pelanggan saya, katanya dengan semringah.”
Saking ramainya, tidak jarang ada pelanggannya harus kecewa karna kehabisan. Karena pelanggan
saya ini tidak hanya dari daerah Bogor saja, ada juga dari Bekasi,Tangerang, Depok bahkan dari Jakarta yang sengaja berkunjung untuk menikmati lejatnya masakan Soto Kuning Pak Iyan ini.
”Penghasilan saya perhari mencapai Rp 2.000.000, dengan 5 kilo daging per hari tapi semenjak wabah Covid 19 melanda pendapatannya menyusut hingga mencapai 50%, ujar Pak Iyus yang telah
melanjutkan usaha bapaknya ini. Pak Iyus ini adalah anak dari pak Iyan yang sekarang melanjutkan
usaha keluarganya. Kini Pak Iyan yang sudah lama pensiun karna usianya yang sudah menua, menurunkan bakat olahan Soto Kuningnya kepada kedua anaknya yaitu Kang Iyus dan Kang Iman yang sekarang menggantikannya melanjukan usahanya itu. “ Saya berjualan dua ship pa dari jam 09.00 Wib sampe jam 15.00 WIB dan dilanjutkan dari jam 15.00 WIB. Ini semua kami lakukan untuk menambah income per hari kami,” ujarnya sambil tersenyum.
Kang Iyus pernah mengajukan pengharapannya kepada program pemerintah yang berjalan saat ini, yaitu program UMKM. “Sudah 4 bulan berjalan belum ada berita tentang bantuan dana tersebut” kata Pak Iyus dengan muka kesedihan. Lebih lanjut mengatakan, entah prosenya yang lamban ataukah sebuah sistem yang di rasa kurang efektif bagi kalangan masyarakat bawah seperti mereka ini. Tidak ada salahnya hal ini menjadi PR bagi jajaran pemerintah Kota Bogor, untuk lebih mengoptimalkan proses pengajuan UMKM tersebut, agar dapat merata dalam penyalurannya.
“Saya berharap pemerintahan kota Bogor dapat mempertahankan program bantuan UMKM ini, khususnya untuk para pedagang seperti kami ini, karena kami juga adalah asset dari pemerintah daerah Kami berharap, pedagang seperti kami ini agar menjadi perhatian khusus pemerintah daerah. Kami perlu pembinaan, khususnya program dari UMKM ini, sebagaimana pemerintahan Kota Bogor sedang berpacu berbenah diri dari segala bidang baik dalam bidang tata Kota dan lahan Hijau. Juga bisa mendukung bertahannya para pedagang pedagang, khususnya para pedagang soto kuning ini di Kota Bogor tercinta ini. Itulah harapan para pedagang soto kuning di wilayah Bogor. Semoga pemerintah bisa mendengarnya. (YUSMAN )