Sebanyak 630 Unit Huntap Tahap 1A di Palu Rampung, Kementerian PUPR Dorong Percepatan Penghunian
PALU. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan telah menyelesaikan pembangunan hunian tetap (Huntap) tahap 1A sebanyak 630 unit di Duyu, Kota Palu dan Pombewe, Kabupaten Sigi. Pembangunan Huntap ini menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2018 tentang Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa Bumi dan Tsunami Di Provinsi Sulawesi Tengah dan Wilayah Terdampak Lainnya.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa rehabilitasi dan rekonstruksi di Palu tidak hanya membangun kembali rumah yang rusak, tetapi sebagai upaya untuk membangun kembali Kota Palu yang tangguh terhadap bencana. “Pendekatannya adalah build back better, tidak sekadar membangun dengan kerentanan yang sama, terhadap bencana” kata Menteri Basuki.
Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Kementerian PUPR di Sulteng Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, langkah selanjutnya setelah pembangunan fisik Huntap rampung adalah dimulainya proses penghunian yang akan diatur oleh masing-masing Pemerintah Daerah (Pemda).
“Untuk itu perlu percepatan SK Data Warga Terdampak Bencana (WTB) dari masing-masing Pemda. SK tersebut juga berguna untuk estimasi jumlah kebutuhan pembangunan tahap 2,” kata Arie dalam Rapat Koordinasi Teknis II Kegiatan Rehabilitasi dab Rekonstruksi Pasca Bencana Sulawesi Tengah di Palu, Senin (15/3/2021).
Pembangunan Huntap tahap 1A dilakukan di dua wilayah yakni Kelurahan Duyu, Kota Palu sebanyak 230 unit dan Desa Pombewe, Kabupaten Sigi sebanyak 400 unit melalui bantuan _loan_ dari National Slum Upgrading Program – Contingency Emergency Response Component (NSUP-CERC) sebesar Rp 44,5 miliar.
Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sulawesi II Kementerian PUPR Suko Wiyono mengatakan, telah dilaksanakan serah terima kunci sebanyak 108 unit Huntap di Duyu pada 15 Februari 2021 lalu. “Untuk penghunian tahap selanjutnya kami berkoordinasi dengan Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Tengah (Sulteng) untuk penyelesaian prasarana, sarana dan utilitas (PSU),” ujarnya.
Untuk selanjutnya, Suko menyatakan telah melakukan pembangunan Huntap tahap 1B sebanyak 1.005 unit senilai Rp 110,07 miliar di tiga Kabupaten/Kota yakni Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala. Pembangunannya dilaksanakan oleh PT. Waskita Karya selaku kontaktor pelaksana. “Saat ini progresnya sudah sebesar 25%,” ujarnya.
Pembangunan Huntap Tahap 1B tersebar di sembilan (9) lokasi yakni di Salua sebanyak 63 unit, Lambara 66 unit, Pombewe 205 unit, Lompio 300 unit, Ganti 94 unit, Tanjung Padang 116 unit, Wani Lumbupetigo 54 unit, Balaroa 58 unit, dan lokasi mandiri Palu 49 unit.
Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Sulteng Ferdinand Kana Lo mengatakan, akan menyelesaikan sisa
pekerjaan infrastruktur Huntap Duyu pada akhir Maret 2021 dalam rangka penghunian Tahap-2 sebanyak 122 unit. “Sistem penyediaan air minum sudah rampung pada Desember 2020, namun terjadi kerusakan pada
saat perbaikan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik terpusat (SPALDT) dan perbaikannya akan dirampungkan pada akhir Maret 2021,” tutur Ferdinand.
Fira (32 th) salah seorang warga yang sudah menghuni Huntap di Duyu mengucapkan terima kasih banyak atas bantuan rumah dari Pemerintah pasca bencana gempa Palu, Sulteng. “Saya sudah sekitar dua minggu tinggal disini. Alhamdulillah nyaman dan aman, air bersihnya sudah lancar. Sebelumnya saya tinggal di Jalan Kelor, Balaroa, rumah hancur tidak tersisa akibat gempa,” ujarnya. (RUL)