Kementerian PUPR Tuntaskan Revitalisasi Kawasan Saribu Rumah Gadang, Solok Selatan Punya Destinasi Unggulan
JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menyelesaikan revitalisasi Kawasan Saribu Rumah Gadang (SRG) di Kabupaten Solok Selatan. Tuntasnya revitalisasi Kawasan SRG ini menambah daftar destinasi unggulan di tanah Minang yang siap dikunjungi oleh wisatawan.
Kawasan SRG sangat istimewa karena dengan area seluas 23.6 Hektare, di dalamnya terdapat ratusan Rumah Gadang Bagonjong, Masjid, Surau dan Makam yang berumur ratusan tahun. Namun, seiring berjalannya waktu keberadaan Rumah Gadang mengalami kerusakan dan perlu direvitalisasi.
Revitalisasi kawasan rumah adat khas Minangkabau merupakan tindak lanjut atas pencanangan Presiden Joko Widodo saat peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di Kota Padang pada Februari 2018 lalu. Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Barat, Ditjen Cipta Karya telah memulai kegiatan revitalisasi sejak November 2019 dan rampung 100% Desember 2020. Kegiatan revitalisasi meliputi pemugaran 32 rumah gadang, pembangunan menara songket, bangunan pusat informasi dan souvernir, panggung dan ruang terbuka hijau serta pekerjaan mechanical, electrical, dan plumbing (MEP) kawasan. Kini kawasan SRG siap diresmikan untuk segera dimanfaatkan sebagai Destinasi Pariwisata Permukiman Tradisional.
Menteri Basuki mengatakan, penataan kawasan pusaka SRG intinya adalah pemugaran rumah gadang dengan melibatkan tukang-tukang tuo yang memiliki keahlian dalam membangun serta membuat ornamen bangunan, seperti ukir-ukiran. Keahlian ini perlu terus dipelihara, sehingga kegiatan pemugaran ini dapat menjadi pengalaman berharga bagi masyarakat setempat dalam memelihara tradisi dan keahlian yang unik.
Konsep revitalisasi Kawasan SRG tetap mengedepankan keutuhan kearifan lokal yang dimulai dari proses Identifikasi dan Inventarisasi Kerusakan Rumah Gadang, hingga proses Perencanaan Rumah Gadang dengan melibatkan tim dari Pusat Dokumentasi Arsitektur (PDA), Dr. Ir. Johny Wongso dan Tim dari Universitas Bung Hatta yang merupakan Arsitek Rumah Gadang. Proyek dengan biaya APBN 2019-2020 sebesar Rp67,3 miliar ini juga menggandeng kontraktor pelaksana PT. Wisana Matra Karya dan konsultan perencana PT. Jakarta Konsultindo.
Guna mencegah penyebaran virus SARS-Cov 2 selama pelaksanaan kegiatan revitalisasi berlangsung, pekerja proyek tetap melaksanakan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan menghindari kerumunan sesuai instruksi Menteri PUPR No 02/IN/M/2020 tentang Protokol Pencegahan Penyebaran COVID-19 dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
Lokasi Kawasan Saribu Rumah Gadang (SRG) berjarak 147km dari Bandara Internasional Minangkabau dengan waktu tempuh sekitar 3,5-4 jam menggunakan transportasi darat. Selain dapat menambah daya tarik bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara, harapannya Kawasan SRG mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Solok dan sekitarnya.
Wisatawan yang berkunjung ke Kawasan SRG akan dimanjakan dengan keindahan Gunung Kerinci yang merupakan gunung tertinggi di Asia Tenggara. Sebagai jantung pariwisata di Provinsi Sumatera Barat, Solok Selatan juga memiliki destinasi alam yang mempesona diantaranya Kebun The Liki, Puncak Bangun Rejo, Goa Batu Kapal dan Air Terjun Kembar. (RUL)