Pemecatan Pejabat Pelni
JAKARTA. Orde baru itu merusak Indonesia dengan nepotisme, kolusi dan korupsi. 20 tahun lebih setelah itu kita masih terus mengalami hal yang sama. Karena kerusakannya struktural, susah pulihnya atau sembuhnya.
Hari ini, Orde yang konon isinya Orang Baik ini merusak Indonesia dengan mengkotak-kotakkan masyarakat. Menimbulkan kecurigaan satu dengan yang lain. Mulainya dengan buzzer-buzzeRp. Tapi sekarang sepertinya sudah merambah ke dalam struktur. Mulai dari BUMN-BUMN.
Hanya karena berencana menggelar pengajian on line tiap Kamis dimasa Ramadhan, pejabat PT Pelni dicopot. Alasannya, karena radikal.
Tindakan ini disampaikan Komisaris Independen Pelni Kristia Budhyarto. Selaku komisaris, tidak seharusnya dia mencampuri urusan karyawan. Komisaris hanya berhubungan dengan direksi. Apalagi dengan arogan di twitnya, dia menulis pencopotan ini sekaligus menjadi warning bagi BUMN lain. Jangan ragu-ragu mencopot bahkan memecat karyawan BUMN yang radikal.
FYI sejak Wak anu jadi komut, Pelni langsung terdampak dan membuat Pelni merugi hingga Rp 862 Miliar gak bisa diatasi. Kirain cerdas gak taunya cuma bisa jualan radikal radikul.
Yang perlu diingatkan; “Harganya terlalu mahal.” Trouble his affairs don’t trouble his religion. Jangan pernah sekali-kali menyentuh sisi keagamaan yang sensitif, karena jika itu kena maka tidak akan ada obatnya, konflik agama adalah salah satu bentuk konflik yang panjang. Sudah banyak contohnya.
Dengan cara-cara seperti ini, maka sejatinya penguasalah yang terbukti radikal. Mereka sewenang-wenang menggunakan kekuasaannya untuk menstigma Islam dan orang-orang yang berkhidmat kepada agamanya. (MDA)