JAKARTA. Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Jakarta Utara meminta pemkot setempat mengevaluasi perizinan tempat hiburan Holywings di Wilayah Kelapa Gading, dan Penjaringan.
Desakan itu sehubungan dengan promosi minuman keras (miras) gratis kepada pengunjung Holywings bernama Muhammad dan Maria yang kontroversial belakangan. Ketua GP Ansor Kota Jakarta Utara Mujawi Rasudin Al bantani
pun menuding bahwa tindakan yang dilakukan oleh manajemen Holywings itu sudah melecehkan atau menistakan agama.
“Itu jelas disengaja merusak agama dan tatanan kehidupan bermasyarakat. Kalau pihak manajemen bilang tidak sengaja itu bohong,” katanya, Ahad (26/6), dikantor PCNU Kota Jakarta jalan Kramat Jaya UKA Koja.
Tambah Mujawi, berdasarkan kesalahan yang dilakukan oleh pihak holywings tersebut. “Ia mendesak Walikota Jakarta Utara untuk mencabut ijin operasional holywings yang berlokasi di Kelapa Gading dan Penjaringan.
Dengan di cabut izin tersebut, berdampak kepada masyarakat untuk tidak mengkonsumsi minuman keras dan melakukan tindakan yang dilarang agama ,” tegasnya.
Sangat jelas, kalau barang tersebut berbahaya untuk generasi sekarang dan generasi yg akan datang. Yang mana dalam Al Qur’an Surat ke 5 ayat 90 sudah diterangkan secara gamblang dan nyata.
“Bahwa minuman keras itu najis dan termasuk perbuatan syetan. apabila tuntan kami tidak di kabulkan maka GP Ansor dan Banser akan mendatangi kantor Wali Kota Jakarta Utara untuk menyampaikan tututan tersebut,” Ucap Mujawi dengan kepalan tangannya.
Hal serupa pun ditegaskan oleh Mahdi Kholik Ketua
Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama, (Lakpesdam )Kota Jakarta Utara, ia bersama jaringan yang ada akan bergerak bersama untuk menutup kegiatan hiburan yang ada di holywings. Bila pihak walikota Jakarta Utara tak peduli soal ini.
“Siapapun yang berada dalam lingkaran Holywings akan kita kasih warning,” Tegas Mahdi Anggota FKDM Kecamatan Cilincing Jakarta Utara. (RUL)