JAKARTA. Rekrutmen Bersama BUMN 2022 memasuki tahap berikutnya. Usai ditutup pada 25 April 2022 lalu, kini pelamar yang lulus seleksi administrasi akan melanjutkan Seleksi Online Tes Kompetensi Dasar (TKD) dan Core Values BUMN. Melihat begitu besarnya minat milenial untuk bergabung dan berkontribusi di BUMN, Menteri BUMN Erick Thohir memberi tambahan kesempatan kepada para milenial untuk berkontribusi di BUMN, tidak hanya melalui jalur Rekrutmen Bersama, tetapi juga magang di BUMN. Erick mengatakan, telah berkoordinasi dengan para Direksi BUMN mengenai hal tersebut.
“Rekrutmen kali ini akan ada 2.700 yang akan diterima. Tapi karena antusiasme yang luar biasa, maka saya sudah bicara dengan Direksi, akan ada (tambahan) 2.300 lagi kesempatan magang. Dan di tahun ini, kalau ada rekrutmen bersama lagi kita akan prioritaskan bagi yang sudah mendaftar. Tapi, kalian harus memberikan yang terbaik ketika kalian masuk di BUMN,” tandas Erick. Hal ini disampaikan di sela-sela Pembekalan Peserta Rekrutmen Bersama BUMN 2022 “Berkarya Untuk Indonesia” bersama Menteri BUMN Erick Thohir yang digelar di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Rabu (18/5).
Dalam kesempatan tersebut sekitar 2.000 peserta hadir fisik di lokasi, sedangkan puluhan ribu lainnya tampak hadir secara virtual melalui kanal Youtube Kementerian BUMN.
“Kenapa kita mau merekrut kalian, karena kita mendorong milenial BUMN untuk menjadi komponen terbesar BUMN khususnya dalam menghadapi perubahan. Kita mau kalian menjadi keluarga kita karena hanya orang-orang terbaik yang dapat bergabung di BUMN. Jadi, kalian yang datang hari ini atau kalian yang diterima adalah orang-orang terbaik yang bisa membangun bangsa dan amanah,” tandas Erick.
Dalam acara itu Menteri BUMN mengatakan, Indonesia diprediksi akan menjadi negara yang mendominasi kekuatan ekonomi dunia pada tahun 2045. Hal ini menjadikan peran BUMN sebagai katalisator pertumbuhan perekonomian Indonesia semakin penting dan memerlukan talenta terbaik bangsa untuk menjalankan transformasi.
“Sampai 2045 ekonomi kita akan terus tumbuh sehingga kita akan menjadi 4 negara terbesar di dunia dari sisi ekonomi. Karena itu, kita memerlukan Superhero baru, perlu juara-juara baru, kita semua di sini diberikan amanah yang luar biasa, orang-orang terbaik yang ada di Indonesia untuk memimpin BUMN di masa depan” kata Erick.
Erick menuturkan, keberlanjutan kepemimpinan penting untuk dimulai sedini mungkin. Oleh karena itu, BUMN memberi kesempatan selebar-lebarnya untuk generasi muda bisa bergabung di BUMN. Ia berencana meningkatkan jumlah milenial di BUMN mengingat jumlah penduduk Indonesia saat ini didominasi oleh usia dibawah 35 tahun. Kehadiran generasi muda menjadi inspirasi sekaligus menjadi energi penggerak kemajuan dan transformasi BUMN dengan tuntutan dunia usaha yang semakin kompetitif.
Hal ini sejalan dengan berbagai kebijakan di lingkungan Kementerian BUMN diantaranya mendorong lahirnya talenta digital savvy agar mampu bersaing di masa depan, dengan target digital talent ready sebanyak 20% dari total talenta BUMN di tahun 2024 serta membuka ruang bagi kesetaraan gender dan kesempatan milenial untuk memimpin BUMN. Per tahun 2021, tercatat Direksi BUMN Perempuan telah mencapai target 15%, sedangkan Direksi BUMN dari milenial mencapai target 5%.
“Saya mau minimal 2023 minimal itu 25% kepemimpinan bagi perempuan, sama ada new leadership dari para pemimpin-pemimpin muda. Karena di era disrupsi ini yang mendisrupsi kita itu digital dan generasi muda makanya perubahan ini memerlukan generasi muda, dan perlu adanya keberpihakan yang jelas supaya ada para pemimpin-pemimpin muda,” ujar Erick.
Erick mengingatkan, BUMN menjalankan peran ganda sebagai value creator dan agent of development yang berperan sebagai penyeimbang, tidak hanya korporasi tetapi intervensi kemakmuran pembangunan, salah satunya melalui Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang diberikan BUMN serta keterlibatan ekonomi kecil dan menengah sembari menjalin sinergi dengan berbagai komponen bangsa lainnya.
“Transformasi tidak mungkin tanpa pembentukan karakter, kalau menginginkan Indonesia maju tapi juga makmur dan mendunia, harus didasari dengan kepemimpinan yang berkarakter,” tambah Erick. Untuk itu, seluruh Insan BUMN tidak hanya memerlukan tekad yang kuat tetapi juga niat menerapkan nilai-nilai yang baik, yaitu AKHLAK sebagai landasan dalam mentransformasi Human Capital. Erick menilai sangat penting BUMN terus membuka lapangan kerja dan diisi oleh figur-figur yang tidak saja punya kapasitas, tapi juga karakter AKHLAK yang baik dan mindset yang sejalan.
“Kekuasaan tanpa akhlak akhirnya zalim, kekayaan tanpa akhlak akan menjadi kerakusan, kepintaran tanpa akhlak akan menjadi tipu daya. BUMN adalah penyumbang dan sepertiga ekonomi di Indonesia, tetapi kalau individunya tidak punya akhlak yang baik maka tidak akan berhasil,” lanjutnya.
Dalam menjalankan AKHLAK ini, insan BUMN perlu pula menerapkan Employee Value Proposition BUMN, yaitu Belajar, Bertumbuh dan Berkontribusi untuk Indonesia. Dengan menjadi insan BUMN, talenta terbaik Indonesia dapat memperoleh pengetahuan, perilaku, keterampilan dan nilai-nilai baru (Belajar) sekaligus diberikan ruang untuk berkembang secara personal dan profesional (Bertumbuh) agar mampu memberikan kontribusi, andil dan manfaat untuk Indonesia (Berkontribusi).
Untuk mendalami implementasi Employee Value Proposition ini, Menteri BUMN juga berdialog dengan Rahmawati Sulistyaningsih selaku perwakilan peserta Program Perekrutan Bersama 2019 sebagai Duta Belajar, Allan Prakosa dan Dicky Fajrian selaku perwakilan BUMN Muda sebagai Duta Bertumbuh, serta Maya Watono, Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney sebagai Duta Berkontribusi.
Allan Prakosa, perwakilan BUMN Muda mengatakan, selama 8 tahun bekerja di Bio Farma banyak hal-hal berharga yang menjadi pelajaran dan pengalaman, salah satunya mendapatkan role model yang baik. “Ada senior, ada mentor, kita bisa sharing pengalaman dengan mereka dalam suasana yang fun. Saya selalu ingat kata-kata mentor saya, Pak Soleh Ayubi (Direktur Transformasi dan Digital Bio Farma) mengajarkan banyak hal, salah satunya ketika kesempatan itu datang maka ambil, karena itu amanah, dan di setiap ada kesempatan kita bisa belajar sambil bekerja,” jelasnya.
Dengan belajar, bertumbuh dan berkontribusi di BUMN, Erick berharap generasi muda dapat menjadi bagian dari paradigma yang berubah, dimana transformasi dapat terus dikawal dan dijaga.
“Saya yakin para generasi muda yang ada di sini dengan para senior di depan saya ini merupakan figur luar biasa sehingga saya titipkan apa transformasi dari BUMN ini sebagai legacy bagi Indonesia,” pungkas Erick. (RUL)